Foto Ciuman Anggita Sari
![AnggitaSari forPopularWorldMagazineNurseCostume-02]()
![1 (15)]()
![1 (20)]()
Anggita Sari dari Freddy Budiman Hingga Prostitusi
Artis sekaligus model majalah dewasa Anggita Sari (AS) belakangan namanya semakin moncer setelah ia ditangkap jajaran Polrestabes Surabaya, Rabu (2/9) lalu. Perempuan ayu ini, memang sejak dua tahun terakhir erat kaitannya dengan “keliaran”. Siapakah AS sebenarnya ? Berikut sedikit catatan tentang sepak terjangnya.
AS yang lahir di Jakarta tanggal 26 Desember 1992, merupakan anak yang beruntung. Seiring dengan pertumbuhannya, Tuhan memberinya tubuh yang sexy, mulus dan berwajah cantik. Otaknya lumayan encer, terbukti, dirinya pernah mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta terkenal. Belum jelas, apakah predikat mahasiswi itu cuma sekedar formalitas agar statusnya dianggap mentereng, atau ia benar- benar menyelesaikan sarjananya tepat waktu.
Anugerah kesempurnaan secara fisik yang diperoleh AS, belakangan membuat dirinya terjun di dunia modeling. Tak butuh waktu lama untuk mengangkat namanya, maklum modal yang melekat di tubuhnya memang sangat mendukung. Terlebih lagi, keberaniannya tampil dengan pose menantang di depan lensa kamera telah menjadi nilai plus tersendiri.
Pintu dunia modeling semakin terbuka lebih lebat ketika tahun 2011 AS terpilih sebagai 10 finalis FHM Dirls Nex Door yang digelar majalah pria dewasa itu. Semenjak menyandang status finalis, ia kerap kebanjiran job. Seiring dengan menanjaknya nama AS, ia mulai mengenal hingar binger ibu kota. Dunia malam secara perlahan dirambahnya.
Foto- foto AS yang dibalut kain minimalis, kerap mengisi halaman majalah- majalah pria di tanah air. Wajahnya yang ayu, tubuhnya yang sintal serta kulit mulusnya memang mengundang minat fotografer untuk mengabadikannya. Apa lagi, ia bukan seorang yang model yang rewel. Pose apa pun, tak pernah ditolaknya. Hal tersebut, sangat jarang ditemui para fotografer.
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
![sahoobi.com]()
Kekasih Gembong Narkoba
Pada tahun yang sama, yakni 2011, ketika usianya belum genap 20 tahun, AS berkenalan dengan Freddy Budiman di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Surabaya. Kendati ia mengetahui Freddy adalah seorang Bandar narkoba, namun di sisi lain, dirinya merasa nyaman berbincang. Dasar Freddy memang matanya selalu jelalatan kalau melihat perempuan bening, maka gembong narkoba tersebut segera menebarkan pesonanya.
Freddy yang mempunyai dana tak terhitung, gampang saja menggaet AS. Ia royal terhadap makhluk cantik ini, akibatnya AS pun klepek- klepek. Seperti galibnya dua anak manusia dewasa, hubungan spesial tersebut juga tak lepas dari urusan ranjang. Asmara yang luar biasa itu pun berlanjut hingga Freddy dipindahkan ke Lapas Cipinang.
Ketika kekasihnya mengeram di Lapas Cipinang, AS rutin mengunjunginya tiap dua atau tiga hari sekali. Freddy yang merupakan salah satu “penguasa” Lapas Cipinang, sebenarnya awalnya hanya seorang pencopet biasa. Meski begitu, bakatnya menjadi bandit telah terasah dengan sangat baik. Sehingga, ia mengembangkan kariernya di bisnis narkoba sampai mendapat vonis hukuman mati (baca : fredy-budiman-pencopet-jadi-gembong-narkoba).
Tentunya, bila AS ditangkap di salah satu hotel berbintang di Surabaya dalam kondisi teller akibat narkoba bisa dimaklumi, sebab, saat mengenal dekat si Freddy, ia diduga kerap dicekoki berbagai jenis narkoba. Maklum, soal yang satu ini, Freddy adalah rajanya. Apa pun bentuk narkoba yang masuk ke Indonesia, praktis selalu lewat dirinya terlebih dulu.
Dari tangan Freddy, AS kerap menerima gelontoran duit. Menurutnya, sebenarnya uang yang diterimanya tak seberapa, karena hanya sekedar untuk pegangan dan membayar kuliah yang besarannya berkisar Rp 10 jutaan/ bulan. Sayangnya, Freddy tidak cukup puas berhubungan dengan AS, ia masih sempat menjalin asmara dengan Vanny Rosyane yang merupakan pengguna narkoba. Celakanya, entah apa maksudnya, Vanny membuat testimoni di berbagai media. Konon, dirinya setiap kali bertandang ke Lapas Cipinang, keduanya sering menyalurkan syahwat. Tempatnya ? Di ruang Kalapas. Selain saling melampiaskan nafsunya, keduanya juga kerap nyabu bareng. Tak pelak lagi, pengakuan dosa Vanny membuat geger Jakarta hingga berbuntut pencopotan orang nomor satu di Lapas Cipinang.
Tak sekedar “menghabisi” Freddy Budiman, Vanny juga menuding AS adalah biang keladi retaknya hubungannya dengan Freddy. Otomatis, pengakuan Vanny yang didukung gambar- gambar visual tersebut langsung jadi santapan media. Di sisi lain, nama AS pun ikut melambung tanpa mampu dibendung.
![Anggita Sari Photo Shoot-025]()
Abortus
Sebelum mengenal Freddy Budiman, AS sebenarnya sudah pernah menjalin hubungan dengan seorang laki- laki bernama Enji yang nota bene merupakan mantan suami penyanyi ayu Ting- Ting. Asmara yang terjalin bersama Enji, konon sudah kebablasan. Akibatnya, perut AS mulai berisi janin.
Terkait janin hasil “produksi” bersama Enji ini, menurut pengakuan AS di Twitternya, sengaja digugurkan. Tapi kabar yang beredar menyabutkan kandungannya mengalami keguguran. Mana yang benar, apakah AS melakukan abortus atau keguguran, belum ada fakta pendukung yang valid. Hingga akhirnya, kemesraan itu pun putus di tengah jalan.
Kembali pada jalinan kasih AS dengan Freddy Budiman, kisaran tahun 2013, hubungan tersebut berakhir setelah Freddy diganjar hukuman mati. Putusannya tali asmara itu, rupanya membuat isi brankas AS mulai gampang digoyang alias kosong. Ia yang telah merambah ke dunia sinetron, sepertinya cukup konsumtif dalam menjalani hidup. Terkait hal tersebut, diduga dirinya sudah merambah “dunia lain” yang secara instan mampu menghasilkan uang dalam jumlah jutaan.
Saat ribut-ribut adanya kasus prostitusi yang melibatkan seorang artis berinisial AA, model rupawan ini sempat buka suara. Ia mengaku sering menerima tawaran “ngamar” dengan iming- iming bayaran Rp 70 juta sekali kencan. Meski begitu, dirinya menolaknya. Seakan, waktu itu dia tidak membutuhkan uang dan lebih suka menjaga kehormatannya sebagai artis.
Ada pepatah Jawa yang berbunyi “ Ajine rogo soko busono” yang kurang lebih artinya, harga diri seseorang terlihat dari pakaiannya. Entah memang mirip atau dimirip- miripkan, pepatah tersebut sepertinya sangat pas diterapkan pada diri AS. Ia yang mempunyai kegemaran berpakaian minim, berpose aduhai dan kerap memamerkan auratnya, belakangan terbukti terlibat prostitusi. Dan, perihal ditangkapnya AS, telah dibenarkan oleh manajernya yang bernama Ezy Raihan.
Bagi calon konsumen yang ingin menikmati kehangatan tubuh AS, tak susah mengintip segala lekuk perempuan muda yang memiliki empat tatto di tubuhnya tersebut. Di Twitter miliknya, dengan mudah ditemukan segala keliarannya. Sangat banyak pose- pose menantang yang sengaja dipajang. Seakan, media Twitter itu lebih dimanfaatkan untuk mempromosikan tubuh mulusnya.
Sulit membayangkan penyebab AS yang cantik, sexy, mulus dan berbibir sensual ini telah tersesat di jalan yang terang. Entah faktor kebutuhan, gaya hidup atau memang dunianya mengharuskan seperti itu. Ditabah belum adanya perangkat hukum yang bisa dipakai untuk menjerat pelaku prostitusi, maka, kiranya kata tobat sangat sulit ditemukan pada orang- orang seperti AS yang jumlahnya mungkin tak terhitung. (*)
Terlibat Prostitusi, Artis Cantik Ini ditangkap Polisi
Jajaran Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, secara tak terduga berhasil menangkap seorang artis cantik bernisial AS dan empat gadis sales promotion girl (SPG). Celakanya, AS yang diduga terlibat jaringan prostitusi, belakangan juga terbukti menggunakan narkoba.
Perihal penangkapan artis cantik dan juga foto model ini, dilansir oleh detik.com, Kamis (3/9). Di mana, selain empat pekerja seks komersial (PSK) yang merupakan satu jaringan dengan AS, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan uang tunai sebesar Rp 13,2 juta, tiga kunci kamar hotel, 28 lembar kondom, 5 buah ponsel dan 3 lembar bill hotel.
Pihak Polrestabes Surabaya yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKBP Takdir Mettanete membenarkan adanya penangkapan lima PSK yang salah satunya merupakan artis ibu kota. “ Benar, tapi untuk lebih jelas ke Polrestabes saja, nanti ada rilisnya,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan , pengungkapan jaringan prostitusi ini berawal dari adanya laporan masyarakat yang menyebut bahwa salah satu hotel berbintang di kota Surabaya kerap terjadi transaksi seks bertarif jutaan rupiah. Untuk itu, petugas segera melakukan penyamaran (under cover) guna pengungkapan. Melalui serangkaian penyelidikan, akhirnya diringkus empat gadis SPG pelaku prostitusi.
Hingga penangkapan dikembangkan, belakangan muncul nama AS di lokasi hotel terpisah. Tanpa menunggu lebih lama, petugas segera meluncur ke hotel tempat AS menginap. Hasilnya, AS mampu diringkus. Sayangnya, ia tengah dalam keadaan fly akibat mengkonsumsi narkoba.
![sahoobi.com]()
Tarif Rp 8,5 juta Perjam
AS yang konon baru datang ke Surabaya hari Senin (31/8) lalu dalam rangka kegiatan syuting, ternyata ketika menjalani tes urine, ia dinyatakan positif menggunakan narkoba. Kendati begitu, di kamarnya tak diketemukan barang bukti berupa narkoba. Diduga keras, dirinya menggunakan narkoba di luar hotel.
Melalui interogasi terhadap lima pelaku prostitusi, terungkap bila tarif mereka mencapai Rp 8,5 juta untuk kencan 1 satu jam. Dari uang Rp 8,5 juta tersebut, mucikari berinisial BS dan YY ( dinyatakan buron) mendapat komisi sebesar Rp 1,5 juta. Artinya PSK hanya mendapatkan in come bersih Rp 7 juta sekali goyang.
Erat kaitannya dengan pengungkapan prostitusi yang melibatkan artis ini, sepertinya aparat Sat Reskrim Polrestabes Surabaya melakukan diskriminasi. Untuk empat PSK yang merupakan SPG, terlihat berada di ruang Sub Unit Vice Control (UVC). Sementara AS, yang nota bene adalah seorang pekerja seni, dibiarkan bersembunyi dari bidikan kamera jurnalis.
Seperti ditulis detik.com, AS sendiri kendati berada di markas polisi, tapi masih diijinkan menggunakan ponselnya. Hal ini tentunya agak aneh, sesorang yang mempunyai potensi menjadi tersangka kasus narkoba, namun leluasa bermain ponsel di tengah para penyidik. Yang lebih mengherankan, AKBP Takdir menyatakan penggunaan ponsel tidak dilarang karena status AS dalam perkara ini adalah korban.
Lho ? AS korban ? Bisa benar untuk perkara prostitusinya, tentunya termasuk empat gadis SPG yang tidak bersembunyi dari bidikan kamera wartawan. Tetapi, dalam penggunaan narkoba, harusnya AS jadi tersangka. Sebab, selain dirinya saat ditangkap tengah fly, hasil tes urine juga menyebutkan positif.
Lantas, siapakah artis berinisial AS tersebut. Apakah dia adalah model sexy Anggita Sari ? Kebetulan dirinya juga tengah berada di Surabaya. Susah menjawabnya, karena Anggita Sari yang berada di Surabaya sudah buru- buru membantahnya. Menurutnya, ia lagi berada di apartemennya dan tak berada di hotel. Entahlah, yang jelas artis tersebut bukan Abraham Samad. Kita tunggu saja perkembangannya. (*)
Duh ! Artis PSK Itu Ternyata Anggita Sari
Artis sekaligus model majalah dewasa yang ditangkap jajaran Polrestabes Surabaya, Jawa Timur karena terlibat praktek prostitusi, ternyata adalah Anggita Sari yang kerap tampil sensual di depan kamera. Selain terbukti mempunyai profesi ganda dan menggunakan narkoba, namun, ia belum dinyatakan menjadi tersangka.
Seperti diketahui, tiga hari lalu petugas Sat Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil meringkus lima gadis muda yang menjajakan dirinya di salah satu hotel di Jalan Embong Malang. Di mana, dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan uang tunai sebesar Rp 13,2 juta, tiga kunci kamar hotel, 28 lembar kondom, 5 buah ponsel dan 3 lembar bill hotel (baca : terlibat-prostitusi-artis-cantik-ini-ditangkap-polisi).
Usai penangkapan terhadap lima daun muda, empat di antaranya disebut- sebut merupakan gadis sales promotion girl (SPG), Anggita Sari yang kebetulan tengah berada di Surabaya langsung memberikan bantahan kepada awak media. Kendati ia mengaku berada di kota yang sama, namun, posisinya tidak di hotel, melainkan di apartemennya. Lucunya, saat empat gadis diperiksa, Anggita juga tak terlihat batang hidungnya di ruang pemeriksaan.
Kepastian yang menyebut bahwa artis yang nyambi jadi pekerja seks komersial (PSK) dan ditangkap di Surabaya adalah Anggita Sari, diungkap oleh jppn.com, Jumat (4/90 kemarin. Disebutkan bahwa saat ditangkap di kamar hotel, Anggita yang mengenakan minidress warna hitam tanpa lengan, tengah dalam kondisi fly akibat mengkonsumsi narkoba.
Hingga dirinya dibawa ke Polrestabes untuk menjalani pemeriksaan, kondisinya masih belum sepenuhnya sadar. Dari tes urine yang dilakukan, dirinya positif menggunakan narkoba jenis sabu- sabu, ecstasy dan ketamin. Setelah sehari kemudian, Anggita baru bisa diperiksa. Hasilnya, selama berada di Surabaya, tubuh mulusnya telah dinikmati tiga konsumen.
![sahoobi.com]()
Kena narkoba
Anggita yang datang ke Surabaya dalam rangka kegiatan syuting sejak Senin (1/9) lalu, diduga sudah sejak lama tergabung di suatu jaringan prostitusi kelas menengah. Di mana, jaringan yang dikendalikan oleh YY dan BS ini, selain memiliki “dagangan” gadis- gadis cantik, juga menyiapkan kamar khusus di salah hotel. Para konsumen yang sudah memberikan DP, bisa langsung memilih “dagangan” nya secara langsung.
Terkait erat dengan pengungkapan prostitusi yang melibatkan artis ibu kota ini, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mettanete menjelaskan kalau lima PSK yang diciduk hanya diposisikan sebagai korban. Untuk itu, mereka diperiksa selaku saksi dengan tersangka YY serta BS yang masih belum berhasil ditangkap.
Pernyataan Takdir tersebut agak aneh, pasalnya Anggita yang tidak bisa dijerat pidana karena terlibat prostitusi, jelas- jelas menggunakan narkoba. Dari kondisi fisik yang sempoyongan, diperkuat hasil tes urine, dirinya telah mengkonsumsi tiga jenis narkoba. Lantas, kalau dia hanya menjadi saksi, apakah penggunaan narkoba bukan pelanggaran hukum ?
Dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pasal 127 disebutkan bahwa :
Setiap penyalahguna :
- Narkotika golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan penjara paling lama 4 (empat tahun).
- Narkotika golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun.
- Narkotika golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.
Nah, jika Anggita terbukti menggunakan sabu- sabu, ecstasy dan ketamin, penyidik rasanya tak kesulitan untuk menjeratnya. Yang jadi persoalan, di belakang Anggita pasti ada backing yang sangat kuat. Sebab, bukan rahasia lagi, dulu ia sempat dikabarkan akrab dengan putra salah satu mantan pejabat tinggi. Sekarang tergantung pada sikap penyidik, akan melakukan pembiaran atas ulah Anggita atau bakal bertindak represif. (*)
Sumber : (Bambang Setyawan – http://www.kompasiana.com/ )
The post Foto Ciuman Anggita Sari appeared first on Cari pacar, Cara pdkt lewat bbm, Cara memikat hati wanita.